Karakter orang itu ada banyak, ada yang ramah, ada yang pendiam, ada
yang suka mencari masalah, ada yang tenang, dan juga ada yang judes.
Dari mana asal karakter manusia tadi, ada berapa banyak tipe
kepribadian, dan yang paling penting, apakah karakter seseorang itu
bisa dirubah ?
Tiga kera bijaksana, Tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak berbicara
ASAL KARAKTER
Ada dua teori mengenai asal-mula karakter ini. Teori yang
pertama mengatakan bahwa karakter itu seperti gen kita, sudah dibawa
sejak lahir, seperti warna rambut dan golongan darah. Artinya, kalau
saat ini kita mempunyai sifat judes itu karena kita sudah mempunyai
sejak dilahirkan. Sedangkan teori lainnya mengatakan bahwa karakter
manusia itu terbentuk melalui proses seumur hidup melalui interaksi
dengan orang lain dan lingkungan.
Saya tidak memilih salah satu dari kedua teori di atas, karena
keduanya sama-sama benar. Bagi saya, darimana asal karakter tidak
penting jika dibandingkan dengan apa yang seharusnya kita lakukan
dengan diri kita ini. Bagaimana kita bisa mengenal diri kita, mengenal
orang lain, dan membina hubungan dengan mereka. Mengetahui kekuatan
diri kita dan juga kelemahan karakter kita.
Dari pengalaman hidup saya, kepribadian manusia bertumbuh
karena didikan keluarga dan pengaruh teman. Bagian terbesar yang
mempengaruhi perkembangan kepribadian terletak pada siapa dia
menghabiskan sebagian besar waktunya dan kepada siapa dia menaruh
kepercayaan. Orang yang dipercaya mempunyai kesempatan terbesar untuk
membentuk dan mempengaruhi perekembangan karakter seseorang. Namanya
saja mempercayai orang lain, maka di situ kita akan membuka diri kita
kepadanya dan secara tidak langsung mengidolakannya. Orang kepercayaan
ini bisa keluarga, teman sepermainan, ataupun orang yang kita kagumi.
Menjadi orang yang bisa dipercaya memang menyenangkan, namun juga
memunculkan tanggungjawab.
Karakter pria terbentuk sempurna ketika menginjak usia tiga
puluhan. Artinya, di usia tersebut sangat sulit untuk merubah
kepribadiannya. Karena dia telah merasa banyak makan asam-garam
sehingga mengerti segala sesuatunya. Bagaimana dengan karakter wanita ?
Kapan dia terbentuk sempurna ? Saya akan menjawab jujur bahwa saya
tidak tahu....he...he...he....karena saya seorang laki-laki. Jadi
silahkan liat website lain yang ditulis oleh cewek. Loh.... pak...
pak.... masa sih karakter cowok tidak bisa berubah setelah dia
menginjak usia tigapuluhan ? Kita akan bahas nanti, jadi saabaaaar
yaaaa.
MACAM KARAKTER
Ada banyak teori mengenai macam – macam karakter. Yang paling
terkenal adalah teori Galen yang membagi kepribadian manusia menjadi
empat, yaitu
Sanguin, Kolerik, Melankolis, dan Phlegmatis.
Kepribadian Sanguinis mempunyai energi yang
besar, suka bersenang-senang, dan supel. Mereka suka mencari perhatian,
sorotan, kasih sayang, dukungan, dan penerimaan orang-orang di
sekelilingnya. Orang bertipe sanguin suka memulai percakapan dan
menjadi sahabat bagi semua orang. Orang tipe ini biasanya optimis dan
selalu menyenangkan. Namun, ia tidak teratur, emosional, dan sangat
sensitif terhadap apa yang dikatakan orang terhadap dirinya. Dalam
pergaulan, orang sanguin sering dikenal sebagai “si tukang bicara”.
Kepribadian Kolerikberorientasi pada
sasaran. Aktivitasnya dicurahkan untuk berprestasi, memimpin, dan
mengorganisasikan. Orang bertipe koleris menuntut loyalitas dan
penghargaan dari sesama, berusaha mengendalikan dan mengharapkan
pengakuan atas prestasinya, serta suka ditantang dan mau menerima
tugas-tugas sulit. Tapi mereka juga suka merasa benar sendiri, suka
kecanduan jika melakukan sesuatu, keras kepala, dan tidak peka terhadap
perasaan orang lain. Orang koleris seperti ini sering diidentifikasi
sebagai “si pelaksana”.
Kepribadian Melankolis cenderung diam
dan pemikir. Ia berusaha mengejar kesempurnaan dari apa yang
menurutnya penting. Orang dalam tipe ini butuh ruang dan ketenangan
supaya mereka bisa berpikir dan melakukan sesuatu. Orang bertipe
melankolis berorientasi pada tugas, sangat berhati-hati, perfeksionis,
dan suka keteraturan. Karenanya, orang melanklolis sering kecewa dan
depresi jika apa yang diharapkannya tidak sempurna. Orang melankolis
sering diidentifikasi sebagai “si perfeksionis” atau “si pemikir”.
Kepribadian Phlegmatis seimbang,
stabil, merasa diri sudah cukup, dan tidak merasa perlu merubah dunia.
Ia juga tak suka mempersoalkan hal-hal sepele, tidak suka risiko atau
tantangan, dan butuh waktu untuk menghadapi perubahan. Orang bertipe
ini kurang disiplin dan motivasi sehingga suka menunda-nunda sesuatu.
Kadang, ia dipandang orang lain sebagai lamban. Bukannya karena ia
kurang cerdas, tapi justru karena ia lebih cerdas dari yang lain. Orang
phlegmatis tak suka keramaian ataupun banyak bicara. Namun, ia banyak
akal dan bisa mengucapkan kata yang tepat di saat yang tepat, sehingga
cocok menjadi negosiator. Orang phlegmatis kadang diidentifikasi
sebagai “si pengamat” atau “si manis”.
TEORI KEPRIBADIAN HARTMAN
Pada awalnya, saya sering menggunakan istilah sanguin,
melankolis, kholerik, dan phlegmatis di atas. Tetapi setelah mengenal
teori kepribadian ciptaan Taylor Hartman, Phd. Ini, maka saya mulai
meninggalkan teori kepribadian Galen tersebut. Mengapa ? Yah, karena
suka aja, tidak ada maksud lainnya.
Hartman membagi karakter manusia berdasarkan motifnya. Motif
inilah yang yang membedakan orang satu dengan lainnya. Hartman
membaginya menjadi empat motif utama, yaitu : kekuasaan, keintiman,
kesenangan, dan kedamaian. Dalam bukunya yang berjudul
The Color Code,
motif kekuasaan dilambangkan dengan warna merah, keintiman dengan
biru, kedamaian dengan putih, dan kesenangan dengan warna kuning. Saya
sendiri setelah mengikuti tes kepribadian hartman ternyata berwarna
biru. Artinya motif dasar perilaku saya adalah keintiman (cocok deeh
he...he..he...) Mau coba ikut tes kepribadian Hartman ? Gratis kok,
silahkan kunjungi
www.colorcode.com dan pilih
Personality Test. (Silahkan gunakan Google Translate untuk menerjemahkan test tersebut dalam bahasa indonesia)
Merah si pengguna kekuasaan,
tipe kepribadian ini sangat berkomitmen pada tujuan, gigih, dan
seringkali sukses. Si Merah mencari aksi dan hasil. Mereka haus akan
produktivitas. Singkatnya, karakter jenis ini membuat segala sesuatu
terselesaikan. Kepribadian merah selalu memandang ke depan (visionaris
gitu loh) sehingga cocok menjadi pemimpin. Selain itu, merah cenderung
tidak sensitif alias berhati dingin, dalam hati mereka marah tetapi
tetap tampil luar biasa tenang.
Biru si pelaku kebajikan, kepribadian
diri yang satu ini mewakili sifat-sifat baik yang kita junjung tinggi,
seperti kejujuran, empati, pengorbanan diri, kesetiaan, ketulusan, dan
disiplin diri. Si biru ini sepertinya dikaruniai sifat-sifat ini
secara alamiah. Mereka menghargai kreativitas, komitmen dalam hubungan,
dan prestasi dengan disiplin. Mereka sangat komit, luar biasa setia,
dan anggota masyarakat yang sopan. Mereka berpendirian sangat teguh dan
pesaing tangguh untuk dihadapi kepribadian mana pun, karena pada
intinya mereka mendasarkan semua pendapat pada emosi dan prisip moral.
Kepribadian manusia yang berwarna biru ini seperti pedang bermata dua
secara emosional. Dalam sisi poitif, mereka pemberi dan simpatik. Di
sisi negatif, mereka dapat sulit memaafkan dan sangat sensitif. Ciri
yang paling menojol dari kepribadian ini adalah depresi. Biru adalah
gudang depresi (tuuuul......!).
Putih si penjaga kedamaian,
karakter orang berwarna putih ini sangat rajin mencari cara-cara untuk
mendorong kerjasama, berapapun harganya. Mereka menghargai sifat
kerjasama umat manusia dan terus berusaha mencapai kehidupan bersama
yang damai di antara semua makhluk hidup. Si Putih ini seringkali tidak
berdaya, mengundang orang untuk menolong dan melindungi mereka dalam
hidup. Mereka mungkin terngantung pada orang lain untuk membuat hidup
mereka terjadi. Putih adalah orang-orang yang puas, mereka seperti air
yang melewati dan mengelilingi kesulitan-kesulitan hidup, bukannya
menuntut agar rintangan di depan mereka dipindahkan. Mereka benar-benar
pribadi yang bisa memandang semua masalah dengan baik.
Kuning si pencinta kesenangan, karakter
orang berwarna kuning ini sangat mencintai kehidupan. Mereka memeiliki
sifat mental yang memungkinkan mereka menghargai apa yang mereka
miliki. Mereka seringkali sangat terfokus pada diri sendiri (bahasa
halusnya egois ^-^’). Kepribadian kuning yang riang gembira membuatnya
mudah bergaul dengan semua orang dan mencerahkan kehidupan mereka.
Seringkali mereka adalah orang yang populer dan karismatis. Dibalik
sifatnya yang periang tersebut, karakter orang berwarna kuning ini
ternyata individu yang ceroboh dan berantakan. Yang membuatnya tampak
parah adalah sifat angin-anginanya, kadang iya dan kadang tidak
tergantung ke mana angin bertiup....
PERKEMBANGAN KARAKTER
Nah, sekarang pertanyaanya adalah, kepribadian mana yang paling
baik, karakter mana yang paling jelek ? Di sini kita mesti menambahkan
kata-kata dewasa dalam kamus kita. Meskipun orang dilahirkan dengan
segala kemampuan dan keunggulan karakter, tetapi jika sifat dan
perilakunya seperti anak umur lima tahun, bisakah ini dinamakan baik ?
Demikian sebaliknya, orang tanpa keunggulan karakter tetapi mampu
berperilaku dengan bijaksana, bisakah dikatakan jelek ? Saya suka
sekali dengan iklan salah satu media massa. Tulisannya begini, “Menjadi
tua itu pasti, menjadi dewasa ? Belum Tentu!”